Kali ini lagi semangat banget nulis soal film. Walau gak bisa menandingi tulisan Rifai yang detail banget membahas film, aku coba ajalah.
ffPhoto by Skitterphoto: https://www.pexels.com/photo/abstract-analog-art-camera-390089/ |
Karena satu dan lain hal, aku jadi teringat tentang salah satu film yang aku tonton di HBO. Film ini judul-aslinya adalah Heung joh chow heung yau chow. Di HBO, diterjemahkan menjadi Turn Left Turn Right.
Film ini adalah film Hong Kong yang mengambil lokasi syuting di Taipei, Taiwan. Film ini bergenre romantis (yang sebenarnya gak cocok bagi jomblo seperti aku ). Diproduksi dan dirilis tahun 2003. 2003 berarti sepuluh tahun yang lalu. Sepuluh tahun yang lalu itu adalah awal saat aku mulai ngelirik cewek (salah fokus).
Yang menjadi bintang dalam film ini adalah Takeshi Kaneshiro dan Gigi Leung.
Begini alur cerita film Turn Left,Turn Right.
Film ini bercerita tentang sepasang manusia yang ditakdirkan bersama tapi karena berbagai keadaan mereka tidak pernah bertemu. Takeshi Kaneshiro memerankan John Liu, seorang pemain biola yang sedang mencari pekerjaan. Gigi Leung memerankan Eve Choi, penerjemah yang juga sedang mencari pekerjaan (kasian deh lu pengangguran).
Suatu hari mereka bertemu di taman. John yang sedang duduk santai membantu Eve ketika lembaran naskah yang dibawanya tertiup angin kencang. Err.. sebenarnya alur ceritanya udah agak kabur dikepalaku, jadi aku ceritakan seingatnya aja ya..
Singkat kata, mereka tukar-tukaran nomor telepon (masak tahun 2003 orang Taiwan belum punya HP?!?). Karena hujan badai, nomor telepon yang ditulis di secarik kertas itu terhapus oleh air. Anehnya, mereka gak sempat tanya nama masing-masing.
Oh, iya. Di film juga diceritakan kalau sebenarnya mereka sudah bertemu sejak SMA. John gak berani ngajak bicara si Eve, jadi dia nongkrongin aja di belakangnya Eve waktu mereka naik kereta pas pulang sekolah. John cuma mengingat nomor induk siswa milik Eve yang ada di seragam Eve.
Penonton dibuat geregetan oleh berbagai macam adegan yang ada di film ini. Sehabis hujan badai yang menghapus nomor telepon, mereka berdua sakit. Karena sakit, gak bisa masak. Mereka berdua memesan makanan di restoran yang sama. Mbak-mbak delivery (mbak ini nantinya jadi public enemy) yang bikin sebel penonton salah antar. Pesanan mereka berdua tertukar.
Karena sakitnya gak sembuh-sembuh, John menghubungi rumah sakit. Ia minta agar dijemput ambulance. Ambulance-nya juga salah alamat, bukannya jemputin John malah ke apartemennya Eve yang udah pingsan. Karena lama banget John nelpon lagi, ambulance datang lagi untuk jemput dia.
Lagi-lagi penonton dibikin geregetan ketika mereka di bawa ke ruang yang sama di rumah sakit (mungkin semacam UGDnya gitu).
Waktu di rumah sakit, ada seorang dokter yang naksir sama si Eve. Dokter ini benar-benar naksir sama Eve, tapi Eve gak berminat sama sekali.
Waktu di rumah sakit juga, John meminta bantuan Mbak Delivery supaya ngeberesin apartemennya yang berantakan. Si Mbak mau aja karena dia juga naksir sama si John.
Setelah mereka berdua keluar dari rumah sakit, si Dokter yang naksir sama Eve getol banget bantuin Eve, tapi Eve selalu menolaknya.
Karena penasaran, si Dokter menyewa jasa fotografer untuk jadi paparazzi, memata-matai Eve. Fotografer pun melaksanakan tugasnya.
Saat melaporkan hasil memata-matai Eve, Dokter dan Fotografer makan di restoran si Mbak Delivery. Nah, di sini adegan yang co cweet banget. Fotografer bilang ke Dokter kalau Eve nampaknya memiliki takdir untuk selalu bersama dengan John, tapi mereka gak pernah bisa bertemu. Fotografer menunjukkan berbagai foto Eve yang selalu ada John; saat Eve jalan dikerumunan orang, ada John di belakangnya tapi mereka gak saling lihat; Waktu John dan Eve menyebrang jalan, Eve naik jembatan penyebrangan, sedangkan John-nya enggak (dia jalan di bawahnya ). Semua fotonya begitu…
Gak sengaja, si Mbak Delivery melihat foto itu. Maka, terbentuklah persekutuan jahat antara Dokter dan Mbak Delivery untuk memisahkan John dengan Eve.
Berbagai cara dilakukan oleh Dokter dan Mbak Delivery untuk menghalangi hubungan John dengan Eve. Walau berusaha keras, Dokter dan Mbak Delivery tidak bisa mendapatkan keinginan mereka masing-masing.
Karena sering rapat bersama, akhirnya si Dokter dan Mbak Delivery saling suka. Jadian deh mereka.
Untuk membalas sakit hatinya karena cintanya gak dibalas, Dokter menunjukkan foto-foto hasil paparazzi kepada Eve. Foto ini benar-benar bikin Eve hancur.
Dokter dan Mbak Delivery sekali lagi mempermainkan Eve dan John. Dokter memberikan nomor telepon John, tapi dia tidak mengatakan siapa pemilik nomor telepon itu. Begitupun dengan Mbak Delivery, ia memberikan nomor telepon Eve kepada John (aku lupa, alasan apa yang diberikan Mbak Delivery kenapa dia memberikan nomor telepon tanpa nama itu).
Suatu hari, John menelepon nomor yang diberikan Mbak Delivery. Eve menerima telepon itu. Mereka berdua saling curhat masalah pekerjaan tanpa saling mengetahui kalau orang yang paling mereka cari di dunia ini sedang berbicara melalui telepon.
Jadi, karena udah lama gak ketemu akhirnya John dan Eve masing-masing menyerah dan lebih fokus pada pekerjaan. Mereka tetap saling curhat lewat telepon, tapi biasanya gak ngomong langsung. Mereka berkomunikasi melalui rekaman mesin penjawab telepon.
John menerima pekerjaan di Amerika (kalau gak salah ingat), sedangkan Eve menerima pekerjaan di Polandia (kalau gak salah ingat juga).
Suatu hari, saat sedang mengemasi barang, John mendengar pesan Eve di mesin penjawab telepon. Dari isi pesan itu dia tau ternyata orang yang dia cari selama ini adalah orang yang diteleponnya itu. Langsung aja John telepon balik si Eve, tapi gak ada yang ngangkat. John langsung berlari keliling Taipei (lebay) sambil teriak-teriak memanggil Eve (udah stres banget dianya), tapi gak ketemu juga.
John balik lagi ke apartemennya dengan putusa asa sambil meneruskan mengemasi barang. Sekali lagi dia mencoba untuk menelepon Eve. Eve yang sebenarnya ada di kamarnya tidak bisa mengangkat telepon karena di Taipei lagii ada gempa. Gempa mulai mengkhawatirkan, tapi John tetap menunggu jawaban dari Eve.
Gempa semakin membesar, sampai akhirnya merubuhkan dinding apartemen John. Saat lubang di dinding membesar, gempa berhenti. John yang masih setia menunggu di telepon mendengar suara telepon berdering dari kamar sebelah. Dari situ terungkap kalau ternyata Eve dan John selama ini hanya dipisahkan oleh sebuah dinding.
Dan akhirnya mereka bertemu….