Beberapa hari sebelum puasa sampai dengan kira-kira pertengahan puasa, saya sering sekali melakukan kirim-mengirim sms yang banyak, panjang, dan tidak berguna. Karena frekuensi dan kuantitas sms meningkat, maka otomatis beli pulsa juga agak meningkat. Untungnya provider yang saya pakai memberikan bonus sms yang lumayan banyak juga.
Ngomong-ngomong soal beli pulsa, jadi ingat kejadian bebrapa tahun yang lalu. Lebih tepatnya lima tahun yang lalu, bulan Ramadhan 1429 H atau sekitar September 2008. Waktu itu, semester ganjil baru mulai. Kuliah baru mau mulai sibuk lagi.
Waktu saya di kampus, tiba-tiba ada sms masuk. Saya cek sms itu, ternyata sms itu adalah pemberitahuan bahwa pengisian pulsa berhasil. Dalam beberapa menit, muncul sms yang sama. Kali ini juga pulsa masuk dengan nominal Rp.10.000, -. Jadi, total nominal pulsa yang masuk ke nomor saya adalah sebesar Rp.20.000,-.
Saya tidak berpikir panjang tentang siapa yang mengisi pulsa saya. Awalnya, saya pikir Ibu saya yang mengisikan pulsa (karena waktu itu di rumah saya masih jualan pulsa). Saya tanyakan aja kepada Ibu, ternyata bukan beliau yang mengisikan pulsa. Tersangka kedua yang saya curigai adalah agen penjualan pulsa. Bisa saja ini bonus Ramadhan, pikir saya.
Pertanyaan saya akhirnya terjawab. Beberapa jam kemudian, ada sms dari nomor yang tidak dikenal. Isi sms itu kira-kira seperti ini “Maaf, tadi saya salah nomor saat mengisi pulsa. Mohon kembalikan pulsa saya Rp.10.000,-.” Tanpa berpikir panjang langsung saja saya kembalikan pulsanya sebesar 10 ribu rupiah dengan metode transfer pulsa. Kalau saya tidak salah ingat, transfer pulsa itu dikenakan tarif seribu rupiah. Jadi total nominal pulsa yang dipotong operator adalah sebelas ribu rupiah.
Beberapa menit setelah pulsa ditransfer, datang lagi sms. Sms kali ini isinya ucapan terima kasih karena pulsanya sudah dikembalikan. Sms itu juga diiringi dengan doa “Semoga di bulan puasa ini Anda mendapat berkah”.
Ketika saya ceritakan kejadian ini kepada beberpa teman, tanggapan mereka cukup seru. Sama seperti saya, mereka semua menganggap ini sebagai kejadian yang lucu. “Nah, itulah berkah yang udah kamu dapat, pulsa sebesar sembilan ribu rupiah,” kata salah seorang teman.
Ada teman yang bilang kalau saya baik banget mau ngembalikan pulsa nyasar itu. Tapi kalau dipikir-pikir, yang saya lakukan itu gak baik-baik banget, karena saya gak jujur ke orang yang punya pulsa kalau pulsa nyasar-nya dua kali.
Entah dia tau atau tidak, kalau pulsanya masuk dua kali. Yang pasti, dia cuma minta dikembalikan sepuluh ribu rupiah, ya saya kembalikan saja segitu. Kalau saya kembalikan dua puluh ribu, saya yang rugi karena transaksi transfer pulsa ada tarifnya.