Hari gini, internet sudah hampir menjadi kebutuhan yang sulit dilepaskan, terutama bagi aku yang suka browsing-browsing toko online (browsing aja, gak pernah beli). Kalo gak terkoneksi internet dalam seminggu saja, rasanya seperti tingal di tempat terpencil.
Gak seperti di pulau Jawa, di Kalimantan ini (setahu aku) belum ada internet service provider (ISP) yang memberikan layanan unlimited, cepat dan murah. Masih mahalnya tarif internet di Indonesia, terutama di Kalimantan membuat aku harus pintar-pintar dalam menentukan pilihan paket internet. Jangan sampai uang jajan habis cuma buat beli pulsa.
Mungkin, bagi teman-teman sekalian yang internetan-nya cuma facebook atau twitter aja, lima puluh ribu rupiah udah sangat cukup dipake sebulanan, apalagi kalau koneksi internetnya cuma buat chat dan social network di smartphone.
Aku termasuk boros dalam menggunakan internet. Dalam sebulan, aku bisa menghabiskan bandwidth lebih dari 8Gb. Biasanya, koneksi internet aku pakai untuk social networking, blogwalking, nonton video serem di youtube dan juga meng-update OS Ubuntu yang aku pakai. Jelaslah kalau cuma beberapa ratus MB tidak cukup aku pakai dalam sebulannya.
Untuk memenuhi “hasratku” akan koneksi internet, aku menyiasatinya dengan berlangganan paket begadang. Beberapa provider seluler menyediakan paket begadang dengan harga yang hampir sama dengan paket reguler, namun dengan volume bandwidth yang jauh lebih besar.
Volume bandwidth yang sangat besar ini benar-benar menggiurkan bagiku. Kita ambil contoh operator T. Di operator T, paket reguler dengan harga Rp.50.000,- memiliki kuota bandwidth sebesar 800MB, ada juga paket seharga Rp.60.000,- yang kuotanya 1,2GB, sedangkan untuk internet begadangnya operator T menyediakan paket seharga Rp.30.000,- untuk 3GB dan Rp.55.000,- untuk 8GB.
Lebih hebat lagi operator X. Di operator X, dengan Rp.49.000,- saja kita bisa mendapatkan volume bandwidth sebesar 11GB. Selain volume yang besar, paket begadang operator X bisa diapakai sampai pukul 09.00. Well, paket begadang operator X bisa kita ubah namanya jadi “Paket Internetan Bangun Pagi”, karena kita gak harus begadang untuk pakai paket internet ini.
Kemudahan yang disajikan oleh paket begadang, tentu saja meminta “harga terselubung” yang harus kita bayar. Apa Anda sanggup terus-terusan begadang tiap malam hanya untuk internetan? Kesehatan dan produktivitas bisa menurun drastis kalau berlangganan paket ini.
Selain merugikan kesehatan, paket begadang juga sedikiti menurunkan nilai guna dari internet itu sendiri. Social networking itu kan, serunya pas habis makan siang sampai menjelang tidur, karena pada jam segitulah kita biasanya berinteraksi dengan teman-teman kita di media sosial. Di paket begadang, facebook dan twitter mulai seru-serunya, eh kita malah disconnect karena waktunya udah habis. Kalau begadang, kita mau facebook-an sama siapa? Jika Anda punya teman di belahan bumi lain, seperti Amerika atau Eropa mungkin masih sedikit berguna.
Situasi yang rumit dan dilematis ini (lebay..!) akhirnya bisa aku siasati, karena untungnya aku punya dua uah modem USB ini.
Aku kembali berlangganan paket internet operator CDMA yang sangat murah, unlimited tapi sangat lambat untuk koneksi internet di siang dan sore hari. Biasanya CDMA hanya digunakan untuk browsing. Nah, apabila perlu koneksi yang cepat dengan volume yang besar (biasanya untuk update software dan download film), barulah aku beli paket begadang harian atau mingguan. Dengan strategi ini, aku bisa internetan dengan murah, unlimited dan dengan kecepatan yang cukup memuaskan. 😀
Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Irit tapi Bukan Pelit yang diadakan oleh Kakaakin