Kamis, 19 Februari 2015, hari ketiga di Bandung, setelah perjalanan yang sangat menyenangkan ke Tangkuban Perahu dan Ciater.
Pada hari ketiga ini, tidak banyak agenda rombongan kami. Kali ini lokasi yang kami kunjungi hanyalah Pasar Baru Bandung mengingat bahwa siang harinya kami harus bertolak menuju Jakarta.
Seperti pasar di tengah kota pada umumnya, Pasar Baru di kota Bandung benar-benar ramai. Bus rombongan kami harus parkir agak jauh dari pasar, tepatnya di sekitar lingkungan Stasiun kereta Bandung, Jl. Satsiun Timur (Kalau gak salah, jalan Stasiun Timur ini yang menjadi sumber nama band terkenal ST12).
Di depan stasiun kereta ada objek yang lumayan menarik, yaitu sebuah lokomotif tua yang aku perkirakan berasal dari abad ke-19. Sayang, aku gak sempat mengambil foto atau berfoto di depan lokomotif itu karena rombongan langsung menuju pasar. Aku agak takut memsiahkan diri dari rombongan karena lingkungannya yang sangat ramai.
Tidak banyak yang aku lakukan di Pasar Baru, hanya lihat-lihat dan mengawal Bapak-bapak yang sedang berbelanja. Mau keliling dan menawar, tapi kondisi kurang fit karena masih jetlag.
Akhirnya pada pukul 12 siang, kami langsung meluncur menuju Jakarta. Rombongan gak sedikit tergesa-gesa karena khawatir jalan menuju Jakarta ramai mengingat keesokan harinya adalah hari libur nasional (perayaan Imlek). Untungnya kekhawatiran itu tida terjadi.
Berbeda dengan perjalanan Jakarta-Bandung sebelumnya, perjalanan sebaliknya kali ini bisa sedikit aku nikmati. Karena perjalanan dilakukan pada siang hari, pemandangan bisa terlihat dengan jelas dan kali ini juga kondisi fisik sedikit agak lebih baik daripada sebelumnya.
Akhirnya, sekitar pukul 17, rombongan kami sampai di hotel di daerah Mangga Dua Jakarta. Aku agak excited dengan lingkungan hotel yang kami tempati karena lokasinya yang tidak jauh dari mall.
Aku berencana untuk berkeliling lingkungan sekitar hotel yang banyak mallnya itu pada malam hari. Sayangnya, rencana itu terhambat karena serangan sakit kepala. Mungkin, sakit kepala ini datang karena kelelahan perjalanan. Akhirnya aku Cuma bisa tidur sambil menahan sakit kepala di hotel. Untungnya jaringan internet hotel lumayan kencang. Kekecewaan jadi sedikit terobati karena internet yang lancar.