Waktu baru-barunya menggeluti
postcrossing, aku semangat sekali
mantengin grup postcrossing di facebook, baik yang Indonesia maupun yang luar negeri. Rasanya senang sekali membaca cerita keseruan dan juga melihat kartu pos-kartu pos yang mereka dapatkan dari penjuru dunia.
|
Ms Wahyudi (?) |
Sesekali, ada anggota yang memberikan giveaway kartu pos yang mereka kirimkan. Biasanya akan banyak sekali yang ikutan untuk mendapatkan kiriman kartu pos tersebut.
Suatu ketika, seseorang di grup Postcrossing Indonesia mengadakan giveaway kartu pos dari Jepang. Anggota tersebut sepertinya adalah orang Jepang yang pandai berbahasa Indonesia.
Karena ikut undian gak perlu effort, hanya perlu tulis komentar 'mau', aku pikir gak ada ruginya mencoba ikutan. Eh, ternyata malah dapat. Rasanya lumayan gembira saat itu.
Bapak dari Jepang ini kirim message di facebook, isinya minta alamat pos dan juga alamat email. Langsung aku kasih aja deh..
Beberapa hari kemudian, Bapak ini mengirim email ke aku, yang isinya menyatakan kalau kartu pos giveaway-nya sudah siap dikirimkan. Di email itu juga dilampirkan gambar hasil pindai kartu pos yang dikirimkan ke alamatku. Itu gambarnya aku tampilkan di atas.
Umumnya, kartu pos dari luar negeri akan sampai ke Indonesia dalam waktu satu bulan. Untuk negara sesama Asia bahkan ada yang kurang dari satu bulan. Namun kartu pos yang ditujukan ke alamatku ini tidak sampai hingga saat ini. 😢
Memang sangat besar resiko bagi selembar kertas untuk hilang, apabila kertas itu 'traveling' menjelajah dunia. Di antara hiruk pikuk dan besarnya logistik yang mungkin ikut terbang bersama kertas itu, sangat besar kemungkinan kartu pos ini terselip atau hilang.
Selain terselip atau hilang, yang juga mungkin terjadi adalah petugas pos meremehkan kartu pos. Di era komunikasi elektronik yang serba instan seperti sekarang, boleh dibilang, prangko dan pengiriman surat berprangko hanyalah bisnis 'simbolis' bagi perusahaan pos di berbagai negara. Tidak heran kalau ternyata petugas pos mengabaikan kartu pos-kartu pos yang ada di kantornya. Aku sendiri mengalami pengalaman serupa di mana aku mengrimkan kartu pos resmi postcrossing ke luar negeri (Russia) yang juga tidak sampai ke alamat tujuannya.
Nah, itulah sedikit pengalamanku dalam dunia postcrossing, sebuah hobi yang sementara ini tidak kujalani lagi karena terasa lumayan mahal... Hehe.. 😁
Bagi teman-teman pembaca sekalian yang ingin membaca pengalamanku di dunia postcrossing, silakan klik label postcrossing di bawah judul tulisan ini.